Sabtu, 12 September 2020

PENGERTIAN PRODUKSI

 

Produksi, diartikan sebagai kegiatan yang  dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah  atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam,misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat serta kombinasi dari faedah –faedah tersebut diatas. Apabila terdapat suatu kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat baru, atau mengadakan penambahan dari manfaat yang sudah ada, maka kegiatan tersebut akan disebut sebagai kegiatan produksi.
Perusahaan, sebagai suatu organisasi produksi ,yang memproduksikan sebagian barang atau jasa tertentu, yang mempunyai beberapa fungsi yang dikoordinir , serta tujuan ekonomisnya tergantung kepada perbandingan kekuasaan yang ada dalam perusahaan tersebut, jelas-jelas sangat memerlukan fungsi produksi ini. Sehingga pada perkembangannya kemudian, produksi dalam perusahaan bukanlah semata-mata hanya berfikir  tentang  penambahan manfaat dari perubahan bentuk., penambahan manfaat tempat  atau penambahan faedah waktu dan lain sebagainya, melainkan apakah dengan proses perubahan bentuk yang dilaksanakan oleh perusahaan, ataupun dengan penambahan  faedah-faedah  yang lain yang telah dilaksanakan oleh perusahaan tersebut perusahaan sudah dapat memberikan kepuasan yang semaksimal mungkin kepada para konsumen.
Sesuai dengan perkembangan yang ada,maka masyarakat konsumen dari produk ( dan jasa ) perusahaan ini akan semakin kritis untuk mengadakan pertimbangan – pertimbangan tertentu terhadap produk ( dan jasa ) yang diperlukannya. Didukung oleh perkembangan teknologi serta perkembanagn keadaan perekonomian pada umumnya, maka pada dewasa ini banyak bermunculan beberapa perusahaan yang baru yang mempergunakan tingkat teknologi yang lebih baik, sehingga dapat menyediakan berbagai macam produk,jasa serta pelayanan yang lebih menarik apabila diperbandingkan  dengan perusahaan-perusahaan yang sudah ada tersebut. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang dapat diperoleh dan dipergunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut, serta banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan yang baru, akan menyebabkan persaingan dari penjualan  produk  perusahaan –perusahaan sejenis menjadi semakin tajam. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan  yang terlibat dalam persaingan penjualan produk yang sama tersebut untuk dapat menekan harga jual produk perusahaan menjadi serendah-rendahnya, sehingga para konsumen dapat diharapkan untuk membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan tersebut. Namun demikian, harga jual perusahaan ini tentunya tidak mungkin akan lebih apabila diperbandingkan dengan harga pokok penjualan dari produk yang terjual oleh perusahaan tersebut, apabila di bawah harga pokok produksinya. Jika harga pokok produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berada dalam  tingkat yang cukup tinggi bila diperbandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang lain,maka untuk dapat menyusun harga pokok penjualan yang cukup bersaing dengan perusahaan sejenis nampaknya merupakan  hal yang sangat susah untuk dilaksanakan.
Efesiensi dan efektivitas pelaksanaan proses produksi ini tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya pengetahuan dan bekal tentang manajemen produksi yang cukup dalam perusahaan yang  bersangkutan. Didalam keadaan semacam ini, arti dan peranan manajemen produksi dalam suatu perusahaan akan mulai dirasakan. Oleh karena itulah maka manajemen produksi yang dikembangkan sekarang ini justru mengarah kepada adanya bebera penghematan biaya produksi yang dapat dilaksanakan, penentuan tingkat produksi yang optimum dan bukan maksimum, pemanfaatan teknologi baru yang cocok bagi perusahaan yang bersangkutan dan yang lain sebagainya.
Untuk melaksanakan manajemen produksi dalam perusahaan,maka manajemen perusahaan yang bersangkutan tersebut tidak akan dapat untuk melepaskan diri dari persoalan –persoalan yang selalu bermunculan di dalam pelaksanaan proses produksi tersebut. Secara umum berbagai macam persoalan-persoalan yang timbul dalam pelaksanaan proses produksi sehubungan dengan  dilaksanakannya kegiatan produksi dalam suatu perusahaan tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar. Bagian yang pertama adalah persoalan-persoalan yang akan timbul di dalam penyusunan disain dari sistim produksi yang akan dipergunakan  dalam perusahaan yang bersangkutan, sedangkan persoalan-persoalan yang termasuk dalam bagian kedua adalah masalah yang timbul karena adanya kegiatan operasi produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Di dalam hal ini, yang dimaksudkan dengan system produksi dalam perusahaan tersebut bukanlah terbatas kepada fasilitas-fasilitas fisik saja.
Atas dasar wujud dari proses produksi yang dilaksanakan dalam masing –masing perusahaan yang ada,maka proses produksi tersebut akan dapat dibagi menjadi beberapa jenis,yaitu sebagai berikut.
a.    Proses Produksi Kimiawi
Merupakan suatu proses yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.              
b.     Proses Produksi Perubahan Bentuk
Merupakan proses produksi dimana dalam pelaksanaan proses proses produksi tersebut menitikberatkan kepada adanya perubahan bentuk dari masukan ( input ) menjadi keluaran (output).
c.    Proses Produksi Assembling
Merupakan suatu proses produksi yang di dalam pelaksnaan proses produksinya akan lebih mengutamakan kepada proses penggabungan ( penggabungan ) dari  komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan.
d.    Proses Produksi Transportasi
Merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia/ orang.
e.    Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi
Merupakan suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain yang memerlukannya.
Dimaksudkan dengan arus proses produksi dalam hal ini adalah aliran proses produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam perusahaan yang bersangkutan. Proses produksi dengan urutan proses yang sama ini pada umumnya sering disebut dengan proses produksi terus-menerus sedangkan proses produksi dengan urutan yang tidak selalu sama seringkali disebut dengan proses produksi terputus-putus.
Untuk menenentukan apakah suatu perusahaan mempergunakan proses produksi terus  menerus ataukah proses produksi terputus-putus bukanlah dilihat dari produk yang dihasilkannya,melainkan kepada pelaksanaan dari proses produksi  yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Perbedaan antara proses produksi dari perusahaan yang pertama dan kedua tersebut adalah terletak dalam pelakasanaan proses produksinya. Perusahaan yang pertama akan mempunyai urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan proses produksinya. Perusahaan yang pertama akan mempunyai urutan yang pasti dan tidak berubah –ubah dalam pelaksanaan proses produksinya,meskipun terdapat beberapa jenis produk dalam perusahaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan Utama Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :

 1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupu...