Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills). Kegiatan produksi untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Produksi diartikan usaha menciptakan barang dan jasa yang menambah kegunaan (utiliy). Ada 4 kegunaan (utility) yang timbul dari produksi ini yaitu :
1. Form utility (Kegunaan Bentuk)
Peningkatan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat disebabkan oleh perubahan bentuknya. contoh : nilai guna dari sebuah lempengan besi relatif rendah, namun jika lempengan besi tersebut ditempa menjadi sebuah pisau, maka nilai gunanya akan menjadi lebih besar.
1. Place utility (Kegunaan Tempat).
Pertambahan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat karena dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : sebuah mantel yang tebal tidak banyak gunanya jika dipakai di daerah tropis, namun jika dipakai di daerah dingin maka akan lebih terasa manfaatnya.
1. Time utility (Kegunaan Waktu)
Kegunaan suatu benda bertambah jika benda itu dipakai pada waktu-waktu yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut. Contoh : payung akan lebih berguna jika dipakai pada waktu hujan atau saat hari terik.
1. Posession utility (Kegunaan Kepemilikan) .
Kegunaan suatu benda baru terasa bila telah ada pemiliknya, atau dimiliki oleh konsumen yang tepat. Contoh : tanah yang kosong dan terbengkalai tidak akan memiliki manfaat, tetapi tanah tersebut baru membawa manfaat bila dimiliki dan diolah oleh manusia yang bisa mengolah tersebut.
Sebelum membahas tentang fungsi produksi, perlu diketahui beberapa bagian yang mendukung fungsi produksi tersebut. Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan-benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu : tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Waktu dan Tepat Ongkos/Harga.
Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akan mengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif. Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat tepat”.
Assauri (1993:30) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan itu berupa perusahaan besar, maupun perusahaan itu adalah perusahaan kecil. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs)
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
4. Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Everett dan Ebert (1992:5) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi dengan mengatakan sebagai berikut :”Economic refer to this transformation of resources into goods and services as the production function for all operation systems the general goals is to create some kinds of value added, so that the output are worth more to consumers than just the sun of the individual inputs. ” Jadi fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Dengan demikian untuk membuktikan apakah produksi tersebut telah berjalan atau tidak, maka diperlukan suatu pemeriksaan yaitu pemeriksaan manajemen. Sedangkan program pemeriksaan manajemen pada fungsi produksi yang akan dilakukan adalah perencanaan dan pengendalian produksi, tenaga kerja produksi, fasilitas produksi, dan pelaksanaan proses produksi.
Fungsi produksi dapat mencerminkan keadaan teknologi penggunanya, baik itu perusahaan, industri, maupun perekonomian secara umum. Perubahan penggunaan teknologi akan mengubah bentuk fungsi produksi. Misalnya, perusahaan memproduksi sepatu. Dalam fungsi produksi, sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisi faktor produksi diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah. Namun, output akan tetap sama apabila perubahan satu faktor produksi diganti dengan faktor produksi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar