Rabu, 30 September 2020
Parisipasi Masyarakat dan Pengawasan Keuangan Daerah
Pengetahuan dan Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengertian Keuangan Daerah
Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Akan Meningkatkan Fungsi Pengawasan
Reformasi yang di perjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah satu agenda reformasi tersebut adalah adanya desentralisasi keuangan dan Otonomi daerah.. Berdasarkan ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, pemerintah telah mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Selasa, 29 September 2020
Pengertian Nilai dan Sifat Informasi
Pengertian dan Jenis Pengawasan Keuangan Daerah
Pengertian Keuangan Daerah
Syarat Efektivitas Pengawasan
Berkaitan dengan bagaimana efektifnya suatu pengawasan, maka berikut beberapa pendapat mengenai syarat-syarat agar pengawasan berjalan efektif, antara lain :
- Adanya daftar susunan perkiraan.
- Pedoman akuntansi.
- Daftar tugas yang jelas diantara para pegawai pelaksana.
- Selalu memakai dokumen yang sudah diberi nomor.
- Metode lain dianjurkan untuk digunakan sepanjang dapat memperkuat sistem pengawasan.
Proses Pengawasan
Pengertian Pengawasan
Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang khusus berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Berikut beberapa pendapat tentang pengertian pengawasan, antara lain :
Senin, 28 September 2020
Faktor Penentu Efektivitas
Adapun faktor penentu efektivitas menurut Bana. Kebijakan dan manajemen keuangan daerah dalam Munir., dkk. (2004 : 45), sebagai berikut :
Pengertian Efektivitas
Transparansi Kebijakan Publik dan Pengawasan Keuangan Daerah
Parisipasi Masyarakat dan Pengawasan Keuangan Daerah
Minggu, 27 September 2020
Pengetahuan dan Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengertian Keuangan Daerah
Pengertian Keuangan Daerah
PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK DAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
Reformasi yang di perjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah satu agenda reformasi tersebut adalah adanya desentralisasi keuangan dan Otonomi daerah.. Berdasarkan ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, pemerintah telah mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Kamis, 24 September 2020
KEBIJAKAN FISKAL DI ERA OTONOMI DAERAH (STUDI KASUS SEKTOR PENDIDKAN DI KABUPATEN DAN KOTA)
Sejak Januari 2001 bangsa dan negara Indonesia melalui babak baru penyelenggaraan pemerintahan, dimana Otonomi daerah dilaksanakan di seluruh Dati II (kota dan kabupaten) yang jumlahnya mencapai 336. Hal ini menimbulkan peningkatan tanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan (penyediaan barang publik dan pembangunan ekonomi) di tingkat daerah yang sangat besar[1], khususnya pada bidang pendidikan yaang merupakan unsur esensial dalam pembangunan daerah dan telah menjadi salah satu bagian utama kebutuhan penduduk.
Namun, kemampuan daerah untuk mempertahankan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tersebut dapat dikatakan sangat terbatas, mengingat peran Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah dalam penerimaan APBD daerah kota/kabupaten dan kesiapan sumber daya menusia (SDM) serta kemampuan manajemen sektor pendidikan tingkat daerah masih terbatas.
Alokasi Anggaran Sektor Pendidikan Sebelum dan Sesudah Otonomi
1999/2000 | Porsi | 2001 | Porsi | |||
Pendidikan | APBD | Pendidikan | APBD | |||
Belanja Rutin | 98,607 | 177,732 | 55,5% | 161,765 | 375,315 | 43,1% |
Belanja Pembangunan | 3,370 | 41,877 | 8,0% | 5,811 | 105,937 | 5,5% |
1999/2000 | Porsi | 2001 | Porsi | ||
Pendidikan | APBD | Pendidikan | APBD | ||
2.076 | 91.374 | 2,2% | 1.393 | 76.159 | 1,8% |
Oleh : Walujo Djoko Indarto
Tujuan Utama Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :
1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupu...
-
Anggaran Tradisional Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan di negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ...
-
A. Pelimpahan Kewenangan Pengelolaan keuangan negara secara teknis dilaksanakan melalui dua pengurusan, yaitu pengurusan umum/administras...
-
Pengertian tarif sering kali diartikan sebagai daftar harga (sewa, ongkos dan sebagainya) sehingga dari pengertian tersebut dapat disimpulka...