Minggu, 11 Oktober 2020

Pengertian Kas

 

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas merupakan alat yang amat penting dalam perusahaan dan diperlukan baik untuk untuk membiayai operasi perusahaan sehari – hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap.Dalam kegiatan sehari – hari uang kas merupakan alat pertukaran sehingga segala kegiatan  dalam perusahaan akan bermula dan berakhir pada kas.
Berbeda dengan keterlibatan kas yang sangat aktif, kas itu sendiri merupakan unsur yang paling tidak produktif, karena kas tidak dapat berkembang dengan sendirinya tanpa pengelolaan menjadi unsur produktif lainnya. Oleh sebab itu, kelebihan kas akan mengakibatkan kas tersebut menganggur sehingga perlu adanya pengelolaan yang efektif.Salah satu cara pengelolaan kas agar menjadi aktiva yang produktif adalah ditanamkan dalam bentuk investasi .
Untuk dapat memberikan suatu gambaran yang lebih singkat dan lengkap dalam pengertian kas atau uang tunai dibawah ini penulis mengambil beberapa pendapat dari para sarjana/ ahli.
Menurut Zaki Baridwan ( 2000 : 86 ) kas merupakan suatu alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang, dan dapat diterima untuk pelunasan utang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dalam jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat – tempat lain yang dapat diambil sewaktu – waktu.
 Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas terdiri dari :
  1. Uang kertas
  2. Uang logam
  3. Cek yang belum disetorkan
  4. Simpanan dalam bentuk giro atau bilyet
Kemudian menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2002 : 258) kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat yaitu :
a.    Setiap saat dapat ditukar menjadi kas,
b.    Tanggal jatuh temponya sangat dekat,
c.    Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.
Selanjutnya menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri ( 2002 : 61) kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta pos – pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnnya.
Sedangkan menurut S. Munawir (2004 : 14 ) kas adalah yang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan termasuk cek, yang dapat diterima dari langganan dan yang disimpan di Bank yang dapat diambil setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
Kemudian Menurut Iman Santoso ( 2007 :161) Kas terdiri dari uang tunai yang dikelola oleh perusahaan maupun simpanan komersial di bank (rekening koran/ giro) dan atau tabungan di bank yang tersedia untuk digunakan sebagai alat tukar dan lazim diterima sebagai setoran oleh bank berdasarkan nilai yang tertera pada media alat tukar tersebut (sebesar nilai nominalnya).
 Jadi dapat disimpulkan bahwa kas merupakan unsur aktiva lancar yang terdiri dari uang logam dan uang kertas dan semua media alat tukar lainnya yang berfungsi sebagai alat tukar yang sah dan merupakan dasar pengukuran dalam akuntansi yang siap digunakan tanpa ada pembatasan penggunaanya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan Utama Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :

 1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupu...