Dalam perusahaan terdapat dua cara dalam memperoleh modal sendiri yaitu : (1) laba ditahan dan (2) mengeluarkan saham baru. Biaya modal saham biasa dan laba ditahan sering disatukan menjadi biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau mengunakan laba ditahan untuk investasi. Laba yang ditahan oleh perusahaan kemudian digunakan untuk investasi di dalam perusahaan. Laba ditahan yang digunakan oleh perusahaan untuk investai tersebu perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Dengan demikian manajemen dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai deviden atau menahannya sebagai laba ditahan. Jika laba tersebut ditahan, maka secara teoritis perusahaan harus memperoleh keuntungan paling tidak sebesar tingkat keuntungan jika pemegang saham menginvestasikan sendiri dalam investasi lain yang memiliki tingkat resiko yang sama. Ini mudah dipahami karena laba setelah pajak itu adalah hak para pemegang saham.
Secara teoritis biaya laba ditahan jauh lebih rendah dari pada biaya modal yang berasal dari saham baru. Hal ini disebabkan kerena dalam penjualan saham baru biasanya terdapat biaya emisi atau flotation cost yang harus ditanggung perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan menerima kas yang kecil dari pada harga jual saham baru.

Ri = Rf+(Rm-Ri)bi`
Dimana :
Ri : Tingakat return saham yang diharapkan
Rf : Tingkat return bebas resiko
Rm : Return portofolio pasar yang diharapkan
bI : Koefisien beta saham i

Ke = + g
Dimana :
D : Deviden
Pnet : Penerimaan Bersih Perlembar Saham
G : Perumbuhan Deviden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar